Mohon Maaf atas Ketidak nyamanannya Website Masih dalam Tahap Pembangunan. Terimakasih sudah Berkunjung dan Semoga bermanfaat..

Link & Banner Exchange

EXCHANGE LINK & BANNER
VVVVVVVVVV
VVVVVVVV
VVVVVV
VVVV
VVV
VV
V

LINK EXHANGE

Anchor : Blog Arie
Url       : http://arieagustomi.blogspot.com


BANNER EXHANGE

=> 468x60 <=

<a href="http://arieagustomi.blogspot.com/"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrBFH47_eUMdbzF6An7OQp0R31CCyGVQeq_ZxwxHfNLkii_MRlaG0Qf2zfyalipJMUf0WZi-5S3ZGWQx2vA6tigh3NUSGbU9hduLCpTkAZzqMokpNi5DV5krFp0o_Drlqe0KJ8X4mMOFE/s1600/468x60+banner.gif"/></a>

 => 88x31 <=
<a href="http://arieagustomi.blogspot.com"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxgIUxfiHAohnWOX8Pbv9uYP_5Yl24Bj1G-M3jT-xkzVrbLNNFn9kBzbxmcEHjjPROWQ8RQt0QnwtXSjeXSaY1Mlbpv4vpYVZcgKdHvqIS02Pgc4hRmEVTu9EpXW6mci8gQ0CTUzvAYOA/s1600/88x31.png"/></a>
{ 60 comments } ┐(‾⌣‾")-σ Baca Selengkapnya Sob!

Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 6



Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca>

Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi

Kertas Kematian Part 6
------------------------------------------------------------ 
“ Apakah ini semua ulahmu, semua yang terjadi pada kami pasti ini semua karnamu, dan kau jugalah yang sudah membunuh Fayla dengan perantara Laras, lalu Laras juga adalah korbanmu, kau mengirimkan makhluk jahat kedalam benda kesayangan Laras yaitu katana peninggalan kakeknya, dan saat Laras tertidur kau jugalah yang telah menyuruh makhluk itu masuk kedalam tubuh Laras. Kau tahu Laras sangat fobia dengan yang namanya penjara, bahkan dia lebih memilih mati daripada harus masuk penjara. Dengan alasan itulah kau memanfaatkannya “ Jawab Asiyah yang mengungkap semua kejahatan Gino.

“ Iya itu semua benar, ini semua ulahku, aku sangat senang melihat orang mati. Aku juga yang membuat tempat ini, dan kalian mungkin bingung saat melihat jasad Laras yang tiba-tiba masuk kedalam sebuah lubang, padahal jasadnya terapung. Itu aku yang telah menariknya, aku akan membunuh semua orang yang akan mengganggu, termasuk kalian. Dan aku sangat kagum dengan mu Asiyah, kau dapat menganalisah semua kejadian di masalalu, kau hampir mirip dengan seseorang yang bernama Athrun “ jawab Gino seperti tak ada rasa bersalah sedikitpun.

Lalu makhluk itu kembali muncul, makhluk itu tepat berada di sebelah Gino, dan di samping Asiyah dan Rizky sudah ada Angga, Ardi, Julian, aku (Rivan), dan Fayla “ jadi semua mayat ini semua orang yang akan mengganggumu “ Tanya Asiyah.
“ Ya itu sangat benar “ jawab mas Gino singkat.
“ Mas, aku tidak akan pernah bisa memaafkan mu, aku dan mereka akan mengakhiri semua ini “ ujar Fayla.
Tanpa di sangka semua mayat yang ada di tempat ini hudup lagi, semua mayat berdiri dan saat Gino mengucapkan “ bunuh mereka “ semua mayat itu mulai bergerak.

Aku, Julian, Ardi, Angga dan Fayla berusaha membantu Asiyah dan Rizky, kita berusaha membuat Rizky dan Asiyah keluar dari tempat ini, dan membawa mereka berdua ke kantor polisi dan memberi tahu semua ini, agar Gino dapat tertangkap dan di hukum seberat-beratnya.
“ Asiyah, Rizky cepat ikuti aku, aku akan membawa kalian keluar dari tempat ini ” aku membantu mereka berdua keluar dari tempat ini, sedangkan yang lain menahan semua mayat hidup itu.
Di saat kita sedang berlari kita kembali di hadang oleh makhluk yang menyeramkan itu lagi, makhluk itu menyerang Asiyah dan Rizky, tapi aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi, aku menghadapi makhluk itu, dan mereka berdua pergi “ pergilah, nanti ada persimpangan kalian ambil kanan, setelah itu cepat pergi ke kantor polisi terdekat dan laporkan semua kejahatan Gino, semua bukti ada di sini “ suruhku.
Merekapun berlari secepat mungkin, mereka akhirnya menemukan persimpangan itu dan mengambil kanan.
Mereka berhasil keluar dari tempat ini, di perjalanan mereka menuju kantor polisi, makhluk itu kembali muncul di hadapan mereka “ apa yang terjadi pada Rivan, kenapa makhluk itu ada disini “ Tanya Rizky “ aku ga tau Riz, jangan-jangan Rivan kenapa-napa lagi “ tebak Asiyah.
Makhluk itu kembali menyerang mereka berdua, dan tanpa di duga muncullah sesosok makhluk yang menolong mereka berdua, ya dia adalah Laras.
Laras menolong mereka berdua dan menyuruh mereka melanjutkan perjalanannya.
Di tengah perjalanan mereka keluar dari hutan ini, mereka melihat cahaya dan mereka langsung menuju cahaya itu, ternyata cahaya itu adalah cahaya dari lampu sepeda motor pak Rahmat.
“ Pak Rahmat, kok bapak ada disini pak “ Tanya Rizky
“ Sudah ayo naik saja, kita akan menuju kantor polisi terdekat “ suruh pas Rahmat.
Di perjalanan menuju kantor polisi Asiyah menanyakan kenapa pak Rahmat bisa berada ditempat itu dan pak Rahmatpun menjawab “ bapak bisa ada di sana karna tadi nak Rivan yang memberitahu bapak, maka dari itu bapak ada disana untuk menjemput kalian “ jelas pak Rahmat
“ Rivan, ternyata dia telah banyak membantu kita walau dia sudah tidak ada, makasih Van atas semua batuannya “ ucap Asiyah.
Jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari, mereka bertigapun sampai di tempat tujuan untung saja polisi disini 24jam slalu siap membantu, tanpa basa-basi mereka langsung melaporkan semua kejadian ini, tanpa pikir panjang pak polisi itu langsung membawa banyak sekali pasukannya, karna mereka mendapatkan informasi banyak mayat di sana, jadi mereka mengerahkan semua pasukannya, itu semua dilakukan agar semua mayat yang ada bisa di evakuasi dengan cepat.
Mereka pun pergi kelokasi dengan mobil polisi, setibanya di lokasi Asiyah dan Rizky mengantarkannya ke tempat dimana semua mayat itu berada, dan benar saja mayat itu masih ada disana tapi aneh mayat itu tidak lagi bergerak seperti tadi.
Polisi langsung mengevakuasi semua mayat yang ada dan mengidentifikasi tempat ini, serta mereka juga mencari keberadaan Gino, sang pembunuh.
Tapi semua belum berakhir begitu saja.
Asiyah dan Rizky pun meminjam senter salah seorang polisi, mereka ingin mencari dimana jasad Julian, Ardi, Angga, dan jasad ku.
Di tengah pencarian jasad kami, mereka kembali di kejutkan dengan tempat ini, tiba-tiba tempat ini menjadi gelap bahkan cahaya lampu senter ini pun tak bisa menembus kegelapan.
Lagi-lagi makhluk itu muncul dan kembali menyerang mereka, kali ini tak ada yang membantu mereka lagi, mereka berusaha sendiri melawan makhluk itu.
Mereka kembali kabur dari makhluk itu, mereka berlari sambil memikirkan bagaimana cara untuk memusnahkannya.
Hingga Asiyah ingat dengan kertas itu, Asiyah pun membuka kertas itu dan di keras itu sudah tertulis namanya dan nama Rizky, seketika Asiyah merobek kertas itu dan makhluk itu menjerit kesakitan, hingga Asiyah berhenti berlari dan merobek kertas itu menjadi potongan yang kecil-kecil.

*****
Di saat itu pula mereka kembali kemasa lalu, mereka kembali kemasa dimana aku di hukum bernyayi di tengah lapangan saat upacara.
Dan di saat itu mereka berdua sangat kaget kenapa mereka bisa kembali kemasa ini lagi, saat mereka dalam keadaan bingung bel sekolah pun terdengar, semua siswa/i masuk kekelas masing-masing termasuk Asiyah dan Rizky.

Di dalam kelas mereka berdua hanya diam karna belum terlalu mengerti dengan semua ini, dan saat bel pulang sekolah mereka berdua ingat, bahwa di hari ini ada kejadian aneh yang terjadi padaku, mereka mengejar dan menanyakan bagaimana keadaanku.
Aku sangat kaget saat mereka bertanya tentang keadaan “ Kalian berdua kenapa si, dari tadi di kelas diam saja, dan sekarang tiba-tiba nanya keadaan, emang sebenarnya ada apa hah ? “ Tanya ku.
Asiyah dan Rizky pun mengantarkan ku pulang dengan, di perjalanan aku bertanya kenapa tiba-tiba mereka mau mengantarkan ku pulang, dan mereka rela pulang naik taksi karna mengantar “ tumben bangat kalian mengantarkan ku pulang terus rela naik taksi lagi pulangnya “ Asiyah menjawab “ gapapa, kali aja kamu akan selamat kalau kita anterin pulang “
Saat sampai dirumah mereka ku suruh masuk dulu, di dalam rumah mereka terlihat aneh, bahkan terus memperhatikanku, sorepun tiba mereka pamit pulang.
“ Bagus deh tadi tidak terjadi apa-apa sama Rivan “ ujar Rizky “ ia Riz, untung aja “ Asiyah meng iya kannya.
“ Dengan ini mungkin semua akan kembali seperti semula, Rivan dan yang lainnya akan hidup lagi “ ujar Asiyah.
“ Mungkin, tapi bagaimana jika tidak, ini kan masalalu dan mungkin juga semua akan baik-baik saja tapi di masa ini, bukan dimasa kita “ jelas Rizky.
“ Bisa jadi Riz, tapi tenang aja, aku bisa membawa kita kembali kewaktu semua ini belum di mulai, tapi pertama-tama kita harus menangkap Gino, jika Gino sudah tertangkap maka semuanya berakhir, lalu aku bisa membawa kita ke tanggal 11 febuari dimana saat itu kita lagi upacara “ jelas Asiyah.

Di saat itu Asiyah dan Rizky segera menuju kantor polisi dan menceritakan semua kejadian yang mereka alami, walau awalnya polisi tidak mau menangani kasus ini tapi Asiyah berhasil meyakinkan polisi untuk menuju ke lokasi.
Hari semakin sore, dan mereka sampai ketempat tujuan, mereka segera menuju ke sungai itu, mereka masuk tidak melewati lubang itu, melainkan masuk melewati pintu tersembunyi.
Awal mereka masuk tidak apa-apa, hingga semakin jauh mereka masuk semua mencium bau busuk yang teramat busuk, dan benar saja semua jasad itu masih ada disana dan juga disana ada Gino sang pembunuh, Gino sangat terkejut melihat semua ini.

Gino tersentak saat melihat polisi datang ketampat persembunyiannya, tanpa pikir panjang polisi langsung menangkap Gino serta mengevakuasi mayat yang ada.
Seluruh pihak polisi dan keluarga korban berterimakasih pada Asiyah dan Rizky, dengan begitu semua jasad keluarga mereka yang hilang bisa di makamkan dengan layak.

“ Setelah ini kita akan kembali kemasa kita, dan bersiaplah untuk melawan makhluk itu. Karna hanya dengan melawan makhluk itu kita bisa kembali lagi ke tanggal 11 febuari “ jelas Asiyah.
“ Ok aku mengerti, kan tadi kertasnya kalau di robek dia kesakitan, gimana kalau di bakar aja “ saran Rizky.
“ Ya, tapi mana APINYA RIIZZZ “ jawab Asiyah.
“ Oia ya, hehe “ Rizky

*****
Di saat itu semua menjadi gelap dan saat semua mulai terlihat mereka berada tepat di depan makhluk mengerikan itu, dan tanpa di sangka datanglah Fayla dan Laras yang membawa obor dan langsung Asiyah mengambil obor dan membakar kertas kematian itu, saat kertas itu di bakar makhluk itu ikut terbakar, beberapa detik kemudia makhluk itu lenyap dari hadapan mereka berdua.
“ Semua sudah berakhir Riz “ ujar Asiyah “ ya, semua sudah berakhir “ tambah Rizky.

Fayla dan Laras berterima kasih atas semua yang tlah di lakukan mereka, pada akhirnya semua kembali terang dan ternyata sudah pagi, Laras dan Fayla pun pergi lalu seketika Asiyah dan Rizky pingsan.

Saat Asiyah dan Rizky sadar, mereka berdua sedang berada di ruang rumah sakit, dan saat itu hanya ada aku yang menemani mereka di rumah sakit, dan saat mereka sadar Asiyah bertanya “ dimana aku dan tanggal berapa sekarang “ Tanya Asiyah “ kalian di RS, dan sekarang tanggal 11 febuari “ jawabku, “ Apa tanggal 11 febuari” Tanya Rizky sambil terkejut mendengar jawaban ku. “ semua sudah berakhirkan, bagaimana menegangkan ya perjalanannya ? “ Tanya ku yang membuat mereka terkejut.
“ Jadi sekarang 11 febuari, berarti semua sudah kembali normal kita kembali kemasa dimana semua misteri ini dimulai, kamu juga ga apa-apa kan Van? “ Tanya Asiyah “ engga kok, aku gapapa, tenang aja semua kan sudah berakhir, Gino juga sudah di hukum mati “ jawab ku yang membuat mereka terkejut bahwa Gino akan di hukum mati “ siapa yang membongkar semua kejahatannya ? “ Tanya Rizky “ aku yang telah memberitahu polisi tentang semua ini tadi pagi, Gino hari ini akan menjalani proses eksekusinya, dan kalian pingsan saat upacara pas bangat disaat aku lagi nyanyi Indonesia Raya sendiri di tengah lapangan “
“ Hah, jadi kita pingsan terus di bawa kesini gitu, dan kamu telat bukan karna bangun kesiangan, melainkan karna kamu kekantor polisi dulu terus mengadukan semuanya dan mengantar polisi ke tempat dimana semua mayat itu berada “ Tanya Asiyah “ Ia hehehe “ jawab ku dengan tawa dan senyumku yang sangat manis.
“ Watashi wa anata no koro o itsu made mo aisudeshou “ aku menyatakan cinta pada Asiyah.
“ Aku, aku juga akan slalu mencintai kamu Van, slalu mencintaimu “ Jawab Asiyah dengan senyumnya.
Malam harinya mereka berdua boleh keluar dari RS, dan malam ini kita langsung latihan untuk perfom 12 febuari nanti, kita semua latihan di rumahku dan bukan di studio itu, karna tempat itu sudah di bakar oleh warga sekitar.
Aku mempunyai cita-cita menjadi terkenal bersama teman-temanku dan band ku “ JUSTICE (KEADILAN) “. Dan aku pun menjalin hubungan dengan Asiyah, aku slalu berdo’a agar aku bisa slalu bersamanya di dunia ini hingga ajal menjemput salah satu di antara kita.

Saat kami sedang berlatih dan kami sedang senang-senangnya karna semua sudah berakhir, kami semua di kejutkan dengan munculnya berita di Tv yang menyatakan bahwa wajah Gino berubah.
Ternyata wujud dari Gino yang asli adalah seorang kakek-kakek yang kira-kira berumur 112 tahun.
“ Hah, kenapa ini bisa terjadi? “ Tanya Julian.
“ Entahlah, mungkin ini belum benar-benar berakhir “ jawabku.
“ Van, kalau belum berakhir berarti akan ada yang selanjutnya? “ Tanya Asiyah.
“ Iya, aku yakin pasti yang menyamar menjadi Gino itu adalah orang lain, dan saat akan di eksekusi mati dia keluar dari tubuh Gino dan mencari tubuh lain atau pergi ketubuh aslinya. Lalu wajah yang kita kenal sebagai Gino, itu bukanlah wajah Gino yang sebenarnya, melainkan wajah seseorang yang aku tak tau siapa dia “ jelasku pada yang lain.
“ Oh begitu, baiklah mungkin kita akan memulainya lagi “ Asiyah.
“ Apah mulai lagi, oooh nooooo “Rizky langsung lemes karna semua akan di mulai lagi.

Walau semua ini belum berakhir, kita tetap senang karna dapat berkumpul lagi seperti sekarang ini.
Dan kami juga tak tau kapan semua akan kembali dimulai.
 
********The End********

{ 47 comments } ┐(‾⌣‾")-σ Baca Selengkapnya Sob!

Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 5

Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca

Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi

Kertas Kematian Part 5
------------------------------------------------------------ 
Lagi-lagi pengelihatan Rizky dan Asiyah menjadi gelap, saat semua mulai terang lagi mereka berdua sudah berada didalam kamar seseorang, mereka melihat seorang wanita menangis dan mengungkapkan semua isi hatinya pada dua buah katana yang ada di dinding.
Saat wanita itu slesai mengungkapkan semua isi hatinya pada dua katana itu dia tertidur, tapi saat wanita itu telah terlelap dalam tidurnya, katana itu bergerak sendiri dan terjatuh dari tembok tempat benda itu berada.
Dalam hitungan detik katana itu mulai berasap hitam dan lama kelamaan asap itu membentuk makhluk yang sangat mengerikan, Asiyah dan Rizky sangat kaget karna melihat makhluk yang sangat mengerikan di hadapan mereka.
Makhluk itu berkata pada wanita itu “ aku akan membalaskan dendammu Laras “ Asiyah dan Rizky yang mendengar ucapan makhluk itu langsung tertunduk lesu, karna saat makhluk itu membuka mulutnya, mulut itu penuh dengan cacing dan belatung yang sangat menjijikan, dan juga keluar banyak darah dari dalam mulutnya yang membuat makhluk itu sangat mengerikan, dan dalam sekejap makhluk itu kembali menjadi asap dan masuk kedalam tubuh Laras, dan tiba-tiba katana itu sudah kembali ke tempatnya semula.
Setelah itu penglihatan mereka kembali gelap, saat semua sudah kembali terang Asiyah dan Rizky sudah berada di dalam studio dan melihat seseorang datang dan membuka pintu dengan paksa yang menimbulkan suara yang sangat keras “ BRUUAAK “ sontak Gino dan istrinya kaget melihat Laras datang dengan muka marah, bahkan dapat di bilang murka.
“ Kamu kenapa Ras, kok terlihat sangat marah, apa ada masalah ? “ Tanya Gino.
“ Kalian berdua harus mati, ya kalian harus mati sekarang juga “ Jawab Laras dengan suara serak seperti bukan suaranya.
“ Kamu sebenarnya kenapa, kok tiba-tiba ingin membunuh kita ? “ Tanya Gino yang semakin bingung.
“ Kenapa, itu semua karna kamu mas, kamu secara diam-diam sudah menikah dengan wanita busuk itu, apa mas lupa hah, dulu mas pernah berkata padaku bahwa mas akan menikahi ku, tapi apa mas, mas Gino malah menikan dengan wanita itu “ Jawab Laras.
“ Maafkan aku Ras, bukannya aku tidak ingin menikahimu tapi… “ Laras memotong omongan Gino
“ Kalian harus mati sekarang “ Laras langsung mengayunkan katananya ke Gino, tapi na’as, ayunan katana Laras tidak mengenai Gino, melainkan mengenai istrinya yang membuat jantung sang istri tertembus oleh tajamnya katana itu.
“ FAYLAAA “ Teriak mas Gino saat melihat sang istri tertusuk tepat di jantungnya.
“ Mas, ce.. cepat pergi da.. dari sini mas “ Jawab Fayla dengan nada terputus putus.
“ Aku tidak akan meninggalkan mu Fay, aku akan slalu ada di sisi mu selamanya “ Jawab Gino dengan berlinang air mata.
“ Cepat mas, cepat pergi, aku tidak apa-apa, aku rela mati untuk mas. Jangan buang-buang waktu lagi mas, cepat pergi dari sini!! “ Pinta Fayla.
“ Maafkan aku Fay, aku akan segera kembali dengan membawa bantuan “ Jawab Gino.
Setelah mengucapkan itu pada Fayla Gino langsung berlari keluar, tapi Gino terlambat, Laras sudah menghadangnya.

Saat Laras akan mengayunkan katana itu, lagi-lagi Fayla melindungi Gino untuk yang kedua kalinya. “ FAYLA, KAMU BENAR-BENAR MENGGANGGUKU “ Bentak Laras pada Fayla.
“ Cepaaat mas pergi dari sini “ Pinta Fayla sambil memegang kaki Laras.

Gino pun pergi dari tempat itu meninggalkan sang istri, Gino berlari secepat mungkin untuk mencari bantuan pada warga setempat.
“ Fayla, kamu benar-benar ingin mati, baiklah akan aku berikan kematian padamu “ Laras langung menghujani Fayla dengan sabetan katananya “ AARRRGGGHH “ Fayla merintih kesakitan, tapi Laras tidak peduli akan rintihan Fayla, mata Laras benar-benar sudah tertutup rapat, hingga jeritan Fayla mulai memelan dan hilang.
Laras yang melihat Fayla tlah mati di hadapannya tertawa “ HAHAHA, MATI KAU WANITA BUSUK “ setelah tertawa Laras menjerit, seperti ada sesuatu yang ingin keluar dari dalam tubuhnya,.
Dan memang benar ada asap hitam yang keluar dari dalam tubuh Laras, dan seketika Laras sadar dari pengaruh makhluk itu.
Laras yang tlah sadar dari pengaruh jahat makhluk itu menjerit sangat keras karna melihat jasad istri Gino yang sudah tak bernyawa lagi.
Laras melihat dirinya dan sadar bahwa yang tlah membunuh istri Gino adalah dia.
Laras yang mengetahui dia yang membunuh, segera berlari menuju sungai dengan membawa satu katananya yang tergeletak di lantai, Asiyah dan Rizky yang melihat Laras berlari mengikutinya.

Setelah Laras sampai di tepi sungai dia mengatakan “ Apa yang sudah aku lakukan adalah perbuatan bodoh, kenapa aku bisa sekejam itu hingga membunuh seseorang, aku tidak ingin masuk penjara, lebih baik aku mati saja di sungai ini, sungai yang menjadi saksi akan cintaku dengan mas Gino “ seketika Laras memotong urat nadinya, banyak sekali darah yang keluar dari nadinya hingga lama kelamaan Laras mulai lemas dan terjatuh dari atas batu yang ia pijak.
Jasad Laras beserta sebilah katana yang ia pegang terbawa oleh derasnya arus sungai itu, Asiyah dan Rizky mengikuti jasad Laras hingga mereka berhenti saat melihat jasad Laras masuk kedalam sebuah lubang, entah lubang apa itu, yang pasti lubang itu telah menelan jasad Laras.

Asiyah dan Rizky telah mengetahui semuanya, hingga terdengar suara yang memanggil nama mereka berdua “ Asiyah, Rizky sekarang kalian sudah mengetahui semuanya dan sekarang waktunya untuk kalian mati “ suara itu sungguh mengerikan, hingga Asiyah dan Rizky mendengar suara Angga yang menyuruh mereka lari dari tempat itu “ kalian harus pergi dari tempat ini, lari cepat “ Rizky dan Asiyah pun tersentak saat mendengar suara Angga, tanpa pikir panjang mereka berdua pergi dari tempat ini.

Saat mereka menjauh dari tempat itu, suasana berubah, suasana di sekitar sini menjadi gelap, dan suara menakutkan itu muncul lagi “ Asiyah, Rizky sekarang kalian sudah mengetahui semuanya dan sekarang waktunya untuk kalian mati “
*****

Tiba-tiba Asiyah dan Rizky tersadar dan sudah kembali ke waktu mereka, tapi ada yang aneh, seharusnya mereka berada di sungai, tapi kali ini mereka berada di dalam studio itu.
Suara menakutkan itu kembali muncul di sertai dengan bunyi katana yang di adu “ tiing..tiiing “. “ Asiyah, Rizky sekarang kalian sudah mengetahui semuanya dan sekarang waktunya untuk kalian mati “ dan saat itu pula ada yang menggedor-gedor pintu studio ini, dan pintu studio di buka dengan paksa, seperti ada yang mendobrak pintu itu “ BRUUAK ” suara pintu yang di buka paksa membuat mereka kaget.
Makhluk itu sekarang berada di hadapan mereka, dia sekarang berada tepat di hadapan mereka, dengan wajah yang hancur seperti di siram air keras, serta bagian dadanya bolong seperti bekas luka yang setelah di tusuk di robek membentuk lingkaran, kuku yang tajam dan panjang memegang dua buah katana yang siap menerkam, dia tak memiliki kaki, kakinya seperti di potong paksa dengan benda tajam, terlihat dari potongan kedua kakinya yang tak rata.

“ AAAAAAA … “ Asiyah berteriak sangat keras saat melihat wujud makhluk itu, tapi kali ini wujud makhluk itu lebih menyeramkan dari yang mereka lihat saat kembali kemasa lalu.
“ Cepat kalian berdua pergi dari sini, biar aku dan Julian yang menahan makhluk ini “ Suruh Ardi yang tiba-tiba muncul bersama Julian dan aku (Rivan).
“ Ya, pergilah, kalian harus tetap hidup, kalian harus menyelesaikan semua permainan ini “ Julian.
“ Kalian berdua .. “ Aku memotong kalimat Rizky “ Cepat kalian pergi dari sini, kalian berdua harus tetap hidup “
Mereka berdua pergi dari tempat ini dengan berlari menembus makhluk itu, makhluk itu sedang di tahan sementara waktu oleh Ardi,Julian dan aku (Rivan).
“ Malam ini akan menjadi malam terakhir dia membunuh “ Asiyah.
“ Kita harus menemukan jasad Laras, aku yakin jasadnya pasti belum di temukan, kita harus menemukan jasadnya lalu membawanya kepada pihak yang berwajib “ saran Rizky.
Mereka terus berlari di kegelapan malam, hingga akhirnya mereka berhasil menemukan sungai itu, dan mulai menyusuri sungai itu.
Mereka berhasil menemukan lokasi dimana jasad itu menghilang masuk kedalam lubang, tapi anehnya lubang itu tidak ada.
Rizky pun masuk ke sungai itu dan mencari lubang itu.
Tiba-tiba Rizky tenggelam, di saat seperti itu Asiyah langsung menuju Rizky, Asiyah menangis karna dia tak menemukan Rizky di tempatnya tenggelam.
Rizky sebenarnya tidak lah tenggelam, melainkan masuk kedalam lubang yang dimana lubang itu terdapat jasad Laras.
Di saat tangisan Asiyah semakin menjadi-jadi karna ia sekarang tinggal sendiri,tiba-tiba dia mendengar suara Rizky dari bawah sungai, sontak Asiyah mencari-cari sumber suara, hingga ia ikut masuk kedalam lubang itu.
Di dalam lubang itu banyak sekali jasad manusia yang mati dengan cara mengenaskan “ Sebenarnya tempat apa ini “ Tanya Rizky pada Asiyah yang baru saja datang, “ tempat ini di penuhi mayat manusia yang sangat mengerikan “ Asiyah.
Tiba-tiba muncul pria misterius yang menggunakan penutup wajah “ Kalian hebat sekali bisa sampai ketempat ini, aku kagum pada kalian “ Asiyah dan Rizky kaget saat melihat pria itu “ SIAPA KAMU “ Tanya Asiyah dengan menggertak.
Tapi pria itu hanya tertawa dan mengatakan “ kalian benar-benar hebat untuk anak seusia kalian, karna kalian bisa sampai ketempat ini “ pria itu mendekat kearah mereka berdua, saat jarak mereka hanya 5 meter, pria itu membuka penutup wajahnya.
Alangkah terkejutnya Asiyah dan Rizky melihat siapa pria di balik penutup wajah itu, pria itu adalah Gino, ya dia Gino yang di masalalu terlihat baik dan ramah.

Apa yang Gino lakukan di tempat ini.
 
                                                                                  Bersambung Part 6


Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca>
 

{ 29 comments } ┐(‾⌣‾")-σ Baca Selengkapnya Sob!

Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 4

Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca

Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi

Kertas Kematian Part 4
------------------------------------------------------------ 
“ Hey guys, aku sudah tau sedikit dari misteri yang sedang kita hadapi. Ok langsung saja aku ceritakan oh iya, aku mendapatkan semua ini dari Fayla, dia yang telah menceritakan hampir semuanya “
“ Pagi itu… “ belum sempat Rizky membaca surat itu lebih jauh lagi, terdengar suara Ardi yang meminta tolong, mereka baru sadar bahwa dari tadi Ardi tidak bersama mereka.
“ Ardi, itu suara Ardi “ Rizky, Angga, dan Julian langsung berlari menuju sumber suara, dan ternyata Ardi sedang berhadapan dengan makhluk itu, saat itu Asiyah membuka kembali kertas itu dan melihat bagian belakang kertas itu.
Asiyah kaget karna di sana sudah di jelaskan tentang kematian Ardi. Asiyah pun segera menyusul yang lainnya.
“ Hentikan semua ini makhluk bodoh, atau aku akan memusnahkanmu “ Angga menggertak “ HAHAHA, kamu akan memusnahkanku, kalau begitu cepat musnahkan aku sekarang “ sambil tertawa sangat keras makhluk itu balik menggertak.
Dengan gerakan secepat kilat makhluk itu menusuk jantung Ardi dan merobeknya membentuk lingkaran, Asiyah, Rizky, Julian, dan Angga tak dapat berkata apa-apa, melihat temannya mati mengenaskan di depannya “ ARDIII “ Asiyah teriak histeris melihat Ardi.

“ Kita harus pergi dari tempat ini ayo cepat “ Julian “ iya ayo cepat pergi “ Angga.
Asiyah dan Rizky masih terpaku melihat jasad Ardi yang sangat mengenaskan, Angga menarik tangan Rizky dan Julian menarik tangan Asiyah, mereka terus berlari tak tau arah hingga di tengah perjalanan mereka melihat jasad ku yang sangat mengenaskan “ RIVAAAN “ Asiyah dan yang lainnya teriak histeris melihat jasad ku yang sangat mengenaskan.
Tapi tugas pertama mereka adalah keluar dari tempat ini serta mencari bantuan, lalu mereka meninggalkan jasadku, saat berlari Asiyah kembali membuka kertas itu yang sekarang muncul tulisan baru “ Julian, kematian sudah dekat “, Jul namamu sudah tertulis di kertas ini.
“ Aku tak peduli lagi bila memang harus mati disini “ Julian.
Mereka terus berlari hingga mereka seperti kehabisan nafas karna lelah, mereka beristirahat sebentar di bawah pohon, dan Asiyah kembali membuka kertas itu.
Disana sudah tertulis penjelasan dimana Julian akan mati “ Dibawah sinar mentari sore aku terus berlari, ketakutan akan kematian yang terus mengejarku, aku tak bisa mengelak dari kematian ini. Hidupku akan berakhir di tempat yang tinggi “
Dan saat itu Asiyah melihat keatas pohon yang mereka singgahi, makhluk itu sudah ada di atas pohon
Dan dia berhasil menangkap Julian, Angga berusaha menyelamatkan Julian tapi semua gagal, lalu Julian menyuruh kita semua untuk pergi dari tempat ini dan meninggalkannya, dia melemparkan kunci mobilnya dan menghilang di atas pohon, tak berapa lama kepala Julian terjatuh dari atas pohon.

Tanpa pikir panjang Asiyah, Angga, dan Rizky pergi.
Di perjalanan Asiyah tak henti-hentinya menangis,dia kembali melihat kertas itu dan bertuliskan “ Angga, kematian sudah dekat “ sejenak Asiyah menghentikan langkahnya dan semakin menangis saat melihat nama Angga.
“ Aku tak peduli bila memang aku harus mati, ayo Siyah kita pergi dari sini ! “ Angga dengan senyumnya “ tapi Angga … “ Angga memotong omongan Asiyah “ sudah tidak apa-apa “. Mereka kembali berlari hingga tulisan itu muncul lagi, kematian Angga sudah tertulis di kertas itu.
“ Tetap optimis adalah moto hidupku, aku tak pernah takut apapun, bahkan pada kematian aku tak takut, karna setiap yang bernyawa pasti akan mati, aku harus bisa membawa teman-temanku keluar dari tempat ini, hidupku akan berakhir dalam sebuah ledakan “
“ Tetap berlari jangan hiraukan semua ini “ Angga
Pada akhirnya mereka menemukan jalan keluar dan melihat mobil mereka “ Rizky dan Asiyah pergi dengan mobil Rivan, “ ini kuncinya, tadi aku mengambilnya dari celana Rivan “ suruh Angga, “ kamu akan naik mobil Julian ? “ Tanya Rizky.
“ Iya aku akan menggunakan mobil Julian, sudah kalian naik cepat “ Angga pun naik ke dalam mobil Julian, dan seketika Asiyah berteriak “ Angga keluar dari mobil itu, mobil itu, kalo kamu ada disitu kamu bisa mati “ dan benar saja, 2 detik kemudian terjadi ledakan hebat dari mobil itu, Asiyah kembali berteriak histeris dan Rizky pun langsung menyalakan mobil dan segera pergi dari tempat itu.

******
Sesampainya Asiyah dan Rizky di basecamp, Rizky membaca surat itu.
“ Pagi itu, aku dan teman-temanku sedang menunggu giliran untuk masuk ke studio musik itu, aku ingin sekali belajar bermain alat musik ya walau aku seorang wanita tapi tetap saja tidak ada yang melarang aku belajar bermain alat musik, setelah menunggu 30 menit akhirnya tiba aku masuk dan langsung di sapa oleh mas Gino, mas Gino adalah pemilik studio ini dan mas Gino juga yang mengajarkan anak-anak yang belum bisa bermain alat musik, studio ini sengaja di buat untuk siapa saja yang belum bisa bermain alat musik, aku sangat senang saat belajar bermain gitar, tanpa terasa 30 menit sudah berlalu aku dan teman-temanku harus keluar dan bergantian dengan yang lain, entah kenapa saat aku keluar aku ingin masuk lagi, entah ini perasaan apa yang pasti aku ingin masuk lagi. Tapi ku urungkan niat untuk masuk dan memutuskan besok saja datang lagi.
Hari ini adalah hari minggu, aku dan teman-teman kembali datang untuk berlatih, tapi aku ingin datang kesana kayanya bukan karna ingin belajar melainkan ingin bertemu mas Gino “ apa aku menyukai mas Gino? “ Saat aku sampai aku bertemu mas Gino betapa senangnya hati ini bertemu dirinya, aku dan teman kembali belajar bersama.
Hingga suatu hari mas Gino datang kerumah dan mengajak berjalan-jalan, betapa senang perasaan ini melihat sang pujaan hati datang. Mas Gino mengajak ku ke sungai dekat studio musiknya, dan di sana benar-benar membuat hatiku menjadi berbunga-bunga apa lagi saat mas Gino mengatakan bahwa dia mencintaiku, dan tanpa sadar aku juga mengucapkan bahwa aku juga mencintainya.
7 Hari kemudian aku mendapat kabar bahwa mas Gino telah menikah dengan wanita lain, aku sangat terpukul mendengar kabar itu dari ibu, aku hanya dapat menangis dan terus menangis, hingga tanpa sadar aku menyimpan dendam padanya dan slalu mencurahkan rasa dendamku pada dua bilah katana peninggalan kakek, karna memang dendam yang begitu dalam, aku pergi menuju rumahnya dengan membawa katana itu tapi tak ku dapati dia ada disana, aku datangi studio itu dan aku melihat mereka berdua ada disana.

Tanpa pikir panjang aku ayunkan katana ke mas Gino, tapi wanita itu melindunginya hingga katanaku bersarang di jantungnya, tapi dia tidak langsung mati melainkan menyuruh mas Gino untuk pergi dan aku yang berusaha mengejarnya di tahan oleh wanita itu lalu ku ayunkan lagi satu katana ketubuhnya berkali-kali, hingga seluruh tubuhnya penuh luka sayatan akhirnya dia meninggal disana.
Aku yang sadar telah membunuh langsung berlari menuju sungai dan memotong urat nadiku lalu menceburkan tubuh ke sungai itu sungai dimana mas Gino menyetakan cintanya padaku.
Tubuhku terbawa oleh aliran sungai yang begitu deras saat itu “

RIVAN: Kalian harus mencari tau siapa yang di masksud dengan tokoh “aku” di dalam surat ini, karna sebentar lagi tugasku akan segera berakhir di tangan makhluk jahanam itu, maaf aku tidak bisa menulis semuanya, karna saat Fayla bercerita makhluk itu datang, tapi setidaknya kalian sudah tau sedikit tentang semua ini.
Salam Rivan anak terkece di dunia hehe, “ dan untuk Asiyah, Watashi Wa Anata No Koto O Itsu Made Mo Aisudeshou “
Asiyah dan Rizky yang membaca surat itu benar-benar kaget, Asiyah dapat menyimpulkan bahwa semua ini karna cinta yang berujung dendam, dan wanita yang telah di bunuh itu adalah Fayla istri dari Gino, polisi yang melakukan investigasi tidak menemukan bekas sidik jari dan kekerasaan pada tubuh fayla jadi Fayla di nyatakan bunuh diri, walaupun sebenarnya Gino tau istrinya dibunuh oleh dia.
Ada satu hal lagi yang membuat Asiyah kaget, yaitu pesan dariku.
Bahwa Asiyah dan Rizky harus mencari tahu siapa seseorang di balik nama “ aku “
Asiyah kembali kaget saat melihat pesan terakhirku yang berada di belakang suratnya “ ternyata kamu cinta sama aku Van, tapi kenapa, kenapa kamu ga pernah bilang kalau kamu cinta sama aku, aku juga cinta sama kamu Van, sangat cinta, aku slalu berusaha membuat kamu cemburu dengan jalan sama Julian, tapi aku ga pernah liat tatapan cemburu kamu, dan aku ga bisa membaca hati kamu. RIVAN, Watashi Wa Anata No Koto O Itsu Made Mo Aisudeshou ( Aku Akan Selalu Mencintaimu) “ Asiyah.
Pada akhirnya Asiyah mempunya ide gila yang dapat membunuh dia dan Rizky, Asiyah ingin kembali kemasa lalu orang yang di maksud “aku” dan melihat semuanya agar semua ini jelas.
Rizky pun bertanya” bagaimana caranya, ga usah ngaco deh “ Asiyah segera menjawab “ kita akan pergi ke tempat terakhir orang itu berada, lalu kita akan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan, yaitu memotong urat nadi kita. Tapi saat melakukan ini kamu harus yakin bisa pergi kemasalalunya, karna jika kita tidak yakin kita akan mati sia-sia, kita akan melakukannya tepat jam 24.00 pada saat pergantian waktu. “
“ Baiklah aku mengerti, ayo kita kesana dan bersiap-siap “ ajak Rizky yang sebenarnya sedikit takut melakukan hal ini “ kita akan baik-baik saja Riz, jangan takut “ Asiyah meyakinkannya.

Asiyah dan Rizky pun mulai berangkat ke tempat tujuan, tak lupa mereka membawa pisau masing-masing untuk memotong nadi.
Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan dan bersiap untuk melakukannya.
“ Sekarang sudah jam 11.58, sebentar lagi kita akan melakukannya, jika kau memang tidak siap kau boleh tidak ikut “ Asiyah bertanya pada Rizky “ aku siap, aku akan ikut “ jawab Rizky yang sekarang tanpa rasa takut.
Jam sudah menunjukan pukul 11.59 dan mereka langsung memotong urat nadi.
Mereka mulai merasakan lemas seluruh tubuh danpengelihatan mulai kabur,lalu tanpa sadar mereka terjatuh kesungai itu..
*****
Hingga tiba-tiba, Byuuaar …
Asiyah dan Rizky terbangaun dan sedang berada di sungai itu.
Suasana dulu dan sekarang benar-benar berbeda disini sangat ramai, padahal lokasi berada di sekitar hutan.
Asiyah dan Rizky pun berjalan mencari dimana studio itu, setelah 15 menit kemudian mereka menemukan studio itu.
Mereka pun melihat banyak sekali orang disana, seperti tempat yang popular disana.
Di tempat itu Asiyah sempat curiga saat melihat seorang wanita dengan kemeja hijau, dari penampilannya wanita itu terlihat tomboy, wanita itu sedang mengobrol sambil menunggu giliran masuk.
Saat wanita itu masuk bersama temannya, Asiyah dan Rizky pun ikut masuk kedalam karna tak ada yang bisa melihat mereka dimasalalu ini.
Asiyah dan Rizky mendengarkan percakapan orang itu, mereka mendengar salah seorang wanita disana menyebut kata mas Gino.
Tak terasa sudah 30 menit mereka memperhatikan wanita itu, hingga wanita itu keluar dari studio itu dengan sangat senang.
Tanpa mereka sadari pengelihatan mereka berdua menjadi gelap, saat semua mulai terang lagi mereka kembali ke sungai itu, mereka melihat mas Gino dan wanita itu berjalan menuju sungai.
Setibanya di pinggir sungai mas Gino mengajak wanita itu duduk di salah satu batu yang lumayan besar, saat mereka duduk berdua terjadi percakapan antara mas Gino dan wanita itu
“ Dik, hari ini kamu terlihat cantik sekali, apa kamu tadi dandan ya ? “ Tanya Gino.
“ Ah mas ini bisanya muji aku terus, lagi pula aku ga cantik “ Jawab wanita itu dengan sedikit malu.
“ Kamu cantik kok, buktinya mas bisa suka sama kamu “ Gino.
“ Apa .. “ Jawab wanita itu kaget.
“ Apakah kamu mau menerima cinta mas yang suci ini ? “ Tanya Gino.
“ ……. “ Wanita itu hanya diam karna bingung harus menjawab apa.
“ Kok diam saja, ayo dong jawab “ Pinta Gino.
“ Iya mas, aku juga cinta sama mas Gino, aku mau kok jadi pacar mas gino “ Jawab wanita itu
“ Mas tidak akan menjadikan kamu pacar mas “ Jawab Gino yang membuat sang wanita sedikit kecewa.
“ Lantas mas mau menjadikan aku apa kalo bukan pacar ? “ Sambil cemberut wanita itu bertanya.
“ Hehe, mas akan menjadikan kamu istri mas, jadi bukan pacar mas “ Jawab Gino dengan tawanya yang membuat si wanita terkaget-kaget, ternyata Gino mau melamarnya.
“ Mas ini, iiihh bikin aku gregetan aja “ Jawab wanita itu sambil mencubit Gino.
“ Hehe, maaf deh, yasudah ayo kita mincing saja, mas sudah menyiapkan alat pancingnya” Gino.
“ Ayo deh “
Pada akhirnya ikatan kasih wanita itu dan mas Gino terjalin.

Apa yang akan terjadi selanjutnya.
Akankah Asiyah dan Rizky dapat mengatahui semua misteri yang selama ini mereka hadapi ?
 Bersambung Part 5
Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca>
{ 28 comments } ┐(‾⌣‾")-σ Baca Selengkapnya Sob!

Cerita Detektif "Kertas Kematian" Part 3




Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca

Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi
Kertas Kematian Part 3
------------------------------------------------------------

Setelah aku bangun, aku di kagetkan oleh ibu “ cepet kamu mandi, kita kerumah Hasan sekarang “ suruh ibu, aku bingun kenapa di suruh kerumah Hasan “ emang mau ngapain di rumah Hasan, kan Hasannya ada di RSJ “
Sambil menangis ibuku mengatakan “ Hasan sudah meninggal di RSJ, jantungnya seperti di tu...suk oleh benda tajam hingga tembus ke belakang “
Aku sangat kaget mendengar berita ini, tanpa pikir panjang langsung masuk kekamar mandi, setelah mandi ibu sudah menuggu di dalam mobil, aku dan ibu berangkat kerumah Hasan, di perjalanan aku kembali melihat kertas itu dan ternyata tulisan yang ada di bagian belakang kertas itu sudah tidak ada lagi.

Setibanya aku dan ibuku di rumah Hasan, aku melihat Hasan sudah terbujur kaku disana, aku hanya dapat meneteskan air mata saat melihat ini semua, aku tak sanggup melihat dia lagi hingga memutuskan untuk berada di luar rumah.
Aku sempat berfikir apa tulisan itu yang menandakan kematian Hasan, kalo tidak salah kamar Hasan yang ada di RSJ kan bertembok putih, dan kamar bisa juga di sebut dengan ruangan, aku mulai mengerti dengan semua ini, ya aku mengerti.
Dia menyampaikan semua berita kematian lewat kertas putih ini, sebelum berita kematian didapatkan, aku akan di beri tahu siapa korban berikutnya.
Aku kembali di kagetkan dengan munculnya tulisan baru di balik kertas itu yang bertuliskan “ Ardi, kematian sudah dekat “ “ AAARRRHHH, kenapa ini harus terjadi kenapa harus semua orang yang aku sayang ? “ Aku mulai kesal dengan semua ini.
Tanpa pikir panjang aku menuju kerumah ardi walau hari sudah mulai gelap, ku pacu mobil dengan kecepatan di atas rata-rata agar segera sampai.

Jam sudah menunjukan pukul 20.18 WIB, aku sampai disana dan segera memanggilnya, ku pencet bel rumahnya dan keluarlah pak Jajang satpam dirumah Ardi, “ ada apa den malem-malem begini “ Tanya pak jajang, “A rdi dimana pak, aku harus memberitahukan sesuatu yang penting kepadanya “ Aku berbalik tanya.
Belum sempat pak Jajang menjawab, ibu ardi keluar dan bertanya kenapa aku datang kemari, “ nyari siapa nak Rivan “ dengan segera aku jawab “ Ardinya ada ga bu “, “ Ardinya lagi pergi, katanya si ketempat biasa kalian ngumpul “ jawabnya sambil berlalu “ yasudah bu saya pergi dulu ya, ada sesuatau yang harus aku sampaikan padanya, assalam’mualaikum “. “oh yasudah, wa’alaikum sakam “ ibu Ardi.
Aku segera pergi ketempat biasa kita berkumpul bersama, dan benar saja mereka semua ada disana, aku yang datang diam-diam tak sengaja mendengar percakapan mereka, aku sangat kager ternyata disaat aku koma mereka mengalami kejadian seperti itu.
Aku masih tetap mendengar percakapan mereka, saat mereka sudah slesai membahas tentang kejadian di tempat itu, aku masuk dengan tatapan sinis ke mereka semua, karna mereka tidak menceritakan ini semua dari awal hingga membuat ku kesal.

Mereka seharusnya menceritakannya dari awal, karna disini nyawa mereka sedang berada dalam sebuah permainan yang sangat mengerikan “ KENAPA KALIAN TIDAK MENCERITAKANNYA DARI AWAL ? “ Tanya ku, mereka hanya diam dan akhirnya Rizky menjawab “ kita sengaja menutupi ini agar kau tidak pergi kesana “ jawaban Rizky membuat ku semakin kesal.
“ KALIAN BODOH, SEKARANG NYAWA KALIAN DALAM BAHAYA, TERUTAMA ARDI, ARDI KAULAH KORBAN SELANJUTNYA SETELAH HASAN “ Ardi kaget mendengar ucapanku “ apa maksudmu? “
Tanpa basa-basi lagi langsungku ceritakan semuanya, ku keluarkan kertas itu, tapi ada yang aneh mereka semua tidak melihat satupun tulisan yang ada di kertas itu, dapat di simpulkan bahwa hanya aku yang dapat melihat semua tulisan yang ada di kertas itu.
Karna mereka tidak bisa melihat tulisan itu, jadi aku hanya mencertakannya saja.

Mereka semua terkejut mendengar ceritaku, disini Ardi yang paling ketakutan karna dia adalah korban selanjutnya, tapi aku meyakinkan Ardi bahwa semua akan baik-baik saja, tapi dia tetap ketakutan dan langsung berlari keluar menuju mobilnya, dia langsung pulang.
Disini aku dan yang lainnya berfikir cara untuk membebaskan Ardi dari jeratan takdir yang akan segera datang menjemputnya.

Di lain tempat Ardi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan dia hampir saja menabrak seseorang yang sedang jalan di trotoar, konsentrasi ardi buyar setiap dia mengingat kematian akan menjemputnya.
Setibanya Ardi di rumah, dia segera masuk kekamarnya dan menangis, aku dan yang lainnya masih berada di basecamp menelfon Ardi, dan memberi pesan kepadanya agar tidak melakukan hal yang bodoh.
Aku, Angga, Rizky, Julian, dan Asiyah mulai was-was, karna nyawa kita sedang berada di sebuah permainan, karna jam sudah menunjukan pukul 23.22 aku dan yang lainnya pulang kerumah masing-masing.
Karna Asiyah tidak membawa kendaraan dia sama Julian, di sini aku sedikit cemburu melihat Asiyah dan Julian, tapi tiba-tiba Asiyah menolak ajakan Julian, Asiyah lebih memilih bersamaku karna memang rumah kita searah dan dia juga masih mau tau banyak tentang ini semua.
Di perjalanan Asiyah berkata padaku “ Van, sebenernya aku bisa melihat tulisan yang ada di kertas itu, tapi tadi aku tidak mau bilang “ aku kaget mendengar ucapan Asiyah “ serius yah ? “ Tanya ku. Wajah Asiyah terlihat serius dan dia mulai berbicara masalah tempat itu.
“ Kamu tau ga, waktu kamu koma dan yang lain berencana mencari tahu tentang studio itu aku di tugaskan menjaga kamu, tapi tau ga kenapa aku bisa kesana “, “kenapa ? “ Tanya ku. “ kamu yang nyuruh aku kesana dan menyelamatkan mereka semua dari makhluk jahat itu, yang bikin aku kaget kamu itu lagi koma, tapi bisa ngomong “ jelas Asiyah, “ emang aku ngomong apa “ aku.
“ Kamu ngomong, cepat pergilah ketempat itu dan selamatkan teman-temanmu, kalau tidak mereka semua akan mati sia-sia ” Itu kata kamu, tapi yang aku denger itu bukan suara kamu, melainkan suara perempuan yang bernama Fayla, kenapa aku tau namanya, itu karna aku bertanya siapa namanya “ jelas Asiyah

“ Sepertinya aku berhasil menemukan titik terang dari masalah ini” jawabku yang langsung di sambung oleh Asiyah “ tapi bagaimana kita bertemu Fayla “ Tanya Asiyah yang membuat ku kaget karna dia mengetahui apa yang ada dalam pikiranku.
“ Aku akan kesana dan aku yakin dia pasti akan muncul dan menemuiku “ jawabku
“ Tapi Van kita ga boleh kesana! “ Asiyah yang tidak menginginkan aku kesana “ sudah tidak apa-apa, kamu pegang kertas ini dan … “ belum sempat aku melanjut kan kata-kata ku Asiyah memotongnya “ ya aku mengerti maksudmu “
30 menit berlalu, akhirnya sampai di depan rumah Asiyah, Asiyah turun “ dadah Rivan, besok hati-hati ya “, aku langsung menjawab “ ia besok aku akan hati-hati kok, dadah juga jelek, assalam’mualaikum “ aku langsung tancap gas sebelum aku kena omelannya karna tadi aku memanggilnya jelek.
Pagipun tiba, aku segera bersiap-siap, aku pamit pada ibu untuk sekolah, padahal hari ini aku bolos sekolah, aku merasa sangat berdosa karna telah membohongi ibu, sungguh perilaku yang tak patut di contoh oleh seorang anak.
2 jam berlalu akhirnya aku sampai juga di tempat tujuan, suasana di sini sangat mengerikan, banyak pohon-pohon besar dan dedaunan kering yang jika di injak akan menimbulkan suara yang menambah kesan mengerikan tempat ini, memang tempat ini berada sedikit jauh dari jalanan, sekitar 200meteran.
Aku berjalan masuk kesana, semakin kedalam semakin membuat ku merinding, dan aku di kagetkan dengan munculnya Fayla yang secara tiba-tiba di depanku, dan ia mengatakan “ aku akan menceritakan semuanya padamu “
Saat dia menceritakan semuanya aku mencatat setiap kata yang ia ucapkan, tapi belum slesai dia bercerita aku masukan kertas itu kedalam sebuah amplop karna makhluk itu datang.
Kenapa aku melakukan ini, ini semua aku lakukan untuk berjaga-jaga bila aku tidak kembali lagi.
“ Cepat kau pergi dari sini, dia ada di sini, dia akan membunuhmu, pergilah “ Fayla menyuruhku pergi “ siapa yang di maksud dengan (dia), katakan padaku ! “ Tanyaku, “ suatu saat kau akan mengetahuinya “ Fayla.

Setelah itu aku langung pergi dari tempat ini, tapi sepertinya sudah terlambat, ya aku sudah terlambat
Dia sudah menemukanku dan dia akan membunuhku sekarang “ apa yang harus aku lakukan “ gumam ku dalam hati.
Dia sekarang berada tepat di hadapanku, dengan wajah yang hancur seperti di siram air keras, serta bagian dadanya bolong seperti bekas luka yang setelah di tusuk di robek membentuk lingkaran, kuku yang tajam dan panjang memegang dua buah katana yang siap menerkam, dia tak memiliki kaki, kakinya seperti di potong paksa dengan benda tajam, terlihat dari potongan kedua kakinya yang tak rata.

*****

Di sekolah Asiyah mulai khawatir dengan keadaan ku, di jam pelajaran dia membuka kertas itu, dan alangkah kagetnya dia melihat nama RIVAN di atas nama ARDI, padahal sebelumnya nama Rivan tidak ada
Dan di kertas itu juga tertulis “ Semua ini membuatku bingung, aku tidak ingin orang-orang yang aku sayang mati sia-sia, depresi ya, aku merasakan itu, hari ini aku akan mengakhiri semuanya. Aku akan berakhir di tempat yang jauh dari keramaian di tempat yang banyak menara tinggi di sekelilingnya “
“ RIVAN “ Asiyah berteriak dalam hati.
Jam istirahat pun tiba, Asiyah bertemu dengan Angga dan saat Asiyah ingin mengatakan sesuatu Angga berkata lebih dulu “ aku sudah tau semuanya, kita harus menyelamatkan Rivan sekarang, tapi aku tidak yakin bisa menyelamatkannya, karna jarak dari sekolah dan tempat Rivan berada kita-kita 2,5 jam “
Asiyah kaget tenyata Angga juga memiliki kelebihan yang tidak biasa “ gimana cara menyelamatkan Rivan ? “ Asiyah bertanya pada Angga dengan menitihkan air matanya.
“ Tak ada yang dapat kita lakukan selain berdo’a padaNya agar Rivan selamat “ Angga.
“Rivan kenapa? “ tiba-tiba Rizky dan Julian datang.
“ Rivan dalam bahaya, dia akan segera di bunuh oleh makhluk itu “ Asiyah.
“ Kenapa Rivan, bukankan aku dulu yang akan di bunuhnya ? “ Tanya Ardi yang tadi datang bersama Rizky dan Julian.
“ Tidak di, kertas ini berubah yang tadinya setelah tulisan Hasan adalah nama mu, tapi sekarang setelah tulisan Hasan adalah nama Rivan “ jelas Angga.
“ Darimana kamu tau ? “ Tanya Rizky.
“ Aku dan Asiyah dapat melihat tulisan itu “ Angga.
“ Dimana Rivan sekarang ? “ Tanya Ardi.
“ Di tempat terlarang itu “ jawab Asiyah.
Tanpa pikir panjang mereka kabur dari sekolah saat jam istirahat menuju tempat ku, mereka tidak peduli walau akan mendapatkan sanksi yang tegas dari sekolah, mereka pergi dengan menggunakan mobil Julian, karna memang hari itu hanya Julian yang membawa kendaraan.
Julian menabrak pagar sekolah dah langsung pergi, satpam sekolah langsung menyampaikan berita ini pada kepsek.
*****
Aku benar-benar tak dapat berbuat apa-apa lagi di depan makhluk ini, dia benar-benar menakutkan, sangat menakutkan, hingga dia mengayunkan katananya dan mengenai bagian dadaku, dada ku terkena luka robek karna katana itu.
Luka ini benar-benar sangat menyakitkan, lalu makhluk itu menancapkan samurainya ke tanah, dan dia memegang luka robek ku lalu merobeknya menjadi lebih lebar, dan terlihatlah tulang rusuk dan jantungku, aku hanya bisa meronta-ronta kesakitan.
Hingga aku mendengar suara Fayla memanggil namaku “ Rivan pergilah, biar aku yang menahanya di sini “ lalu Fayla menyerang makhluk itu, terjadilah perkelahian antara Fayla dengan makhluk jahat itu
Saat Fayla berhasil menjatuhkannya dia menuju kearahku dan sedikit memberi pertolongan padaku, dia bisa melakukan itu karna semasa dia hidup dia seorang dokter.

Dia merobek pakaiannya dan membalutkan pada lukaku yang terus saja mengeluarkan darah, tapi semua yang di lakukan Fayla sia-sia, karna aku sudah mengeluarkan banyak darah, sebelum kematian menjemput, aku mengatakan pada Fayla “ tolong berikan surat ini pada teman-temanku “ lalu Fayla mengambil surat itu dan membawaku kesuatu tempat.
*****
Di tempat lain, teman-teman sedang menuju ketempatku.
Sesampainya mereka disana, mereka melihat mobil yang aku parkir, lalu mereka mencariku ketempat itu, “ Rivan ga ada disini, terus ada dimana dia “ Julian, “ ayo kita berpencar Ardi kau bersama ku, Rizky kau sendiri gapapakan ? Asiyah kamu sama Julian “ saran Angga.
Merekapun mulai mencariku, sampai tiba-tiba Rizky berteriak karna dia melihat bekas darah yang masih segar “ SEMUANYA CEPAT KESINI “ akhirnya mereka berkumpul di tempat Rizky dan benar saja ada bekas darah banyak sekali, dan ada juga jejak darah disana.
Saat mereka mengikuti jejak darah itu, mereka di kagetkan dengan adanya suara daun kering yang di injak, “ SIAPA DISANA “ Tanya Angga. Tapi tak ada jawaban sama sekali, mereka terus mengikuti jejak darah itu hingga akhirnya tiba di kuburan tua “ ini adalah kuburan itu, kuburan seseorang yang bernama Fayla “ guma Rizky.
“ Itu surat apa ya? “ Tanya Julian.
“ Ini surat Rivan, lihat ada nama Rivan di surat itu “ Rizky.
“ Coba baca Riz, isi suratnya apa ! “ pinta Asiyah.
Rizky pun mulai membaca surat ku, surat yang berisikan semua misteri yang sedang di hadapi.

Apakah isi dari surat itu, dan benarkah semua misteri yang mereka hadapi ada di dalam surat itu.
 Bersambung Part 4
Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca>
{ 19 comments } ┐(‾⌣‾")-σ Baca Selengkapnya Sob!

Cerita Detektif 'Kertas Kematian" Part 2


Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca

Cerita ini ditulis oleh => Erhwin Sulistyohadi
Kertas Kematian Part 2
------------------------------------------------------------

****
Kembali ke masa Rivan koma.

Teman-temanku sekarang sedang berada dibasecamp, dan mereka sedang membicarakan kenapa aku bisa seperti itu.
“ Kita harus mengecheck studio itu, pasti ada sesuatu disana! “ sueuh Asiyah.
“ Yak kau benar, kita harus memeriksanya, aku juga yakin pasti ada sesuatu yang tidak beres disana “ ujar Angga.
“ Besok kita harus kesana dan memastikan apa yang terjadi disana! “ suruh Rizky.
“ OK “ jawab mereka serempak.
“ Tapi buat Asiyah, kamu di tempat Rivan aja ya! “ suruh Julian.
“ Yasudah “ jawab Asiyah.
Misteri yang sebenarnya akan segera di mulai, mereka akan masuk dalam permainan yang tak mungkin bisa di bayangkan.

Di hari berikutnya Angga, Rizky, Julian, dan Ardi pergi menuju tempat itu, sebelum pergi angga, Julian, dan ardi terpaksa menunggu risky yang slalu datang terlambat di saat-saat penting, “ Rizky, awas aja kalo udah datang ni anak, dia yang nentuin waktunya dia pula yang telat datangnya “ Ardi yang sudah mulai kesal menunggu Rizky selama 30 menit
“ Sabar bro, kaya ga tau Risky aja, kalo ga telat bukan Risky namanya “ Jawab Julian yang berusaha mencairkan suasana. Akhirnya orang yang di tunggupun datang dengan tergesa-gesa.
“Dari mana saja kau”Tanya Ardi, Rizky yang di tanya tidak memperdulikan omongan Ardi, dia malah asik dengan roti isi yang ada di mulutnya, hingga tiba-tiba ardi memukul punggu Rizky dan roti isi yang sedang di kunyah pun muncrat ke muka Ardi.

“ Woy, ini mukaku bukan tempat sampah “ Ardi dengan muka memerah karna marah.
“ Ya map Di, kan ga sengaja “ Rizky meminta maaf.
“ Karna semua sudah ngumpul, kita berangkat sekarang saja ! “ Saran Angga
“ Ayok kita pecahkan misteri yang ada di tempat itu “ Rizky
Di tengah perjalanan mereka hanya diam, tapi tidak dengan Ardi yang masih membersihkan mukanya, “ guys, persaanku ga enak ni, semakin dekat kita kesana, semakin ga karuan persaanku “ Tanya Rizky yang memecah keheningan, “ kayanya kita semua ngerasain hal yang sama, malah bentar lagi malam nih “ jawab Julian sambil nyetir mobil, “ yasudah tidak apa-apa, Jul fokus nyetir aja, dan yang lain coba berfikir positif ok “ suruh Angga.

Setibanya mereka disana, mereka di sambut oleh gelapnya malam, karna memang tak ada listrik disini. “ KRIIEET “ suara decitan pintu saat di buka benar-benar membuat mereka sedikit takut dan ingin pulang, tapi Angga meyakinkan mereka bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
Saat mereka masuk hawa di dalam studio itu benar-benar menakutkan, seperti ada hawa jahat yang menyelimuti tempat ini, “ BRUUAAK “ tiba-tiba saja pintu tertutup sendiri, Rizky langsung meluk Angga, Julian natap Ardi, Ardi ngitungin uban di rambut Rizky.
Mereka berusaha membuka paksa pintu itu, namun hasilnya NIHIL, pintu benar-benar tidak bisa terbuka walau mereka sudah mendobraknya bersamaan, seperti ada yang menahan pintu itu agar tidak terbuka
“ Sreeek, sreek sreeeeeeek “ tiba-tiba ada suara orang berjalan di luar studio, dia berjalan dengan menginjak semua deaunan kering yang ada di sekeliling tempat ini.
“ Aku takut, aku takut, gimana kita bisa pulang “ Rizky mulai ketakutan.
“ Kita akan pulang Riz, kita akan baik-baik saja “ Ardi menyakinkan Rizky.
“ Tiiing, tiiing tiiinng “ seperti suara benda tajam yang di sedang di adu, suara ini membuat Rizky semakin takut, tapi Ardi tetap meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja. “ RIIIZKYY “.
Ya terdengar suara seorang wanita memanggil nama Rizky dari arah belakang.
Suara itu benar-benar menakutkan, hingga semua menoleh ke belakang, ada sesosok wanita sedang memegang 2 bilah katana yang kelihatannya sangat tajam.
“ Sebenarnya Apa Maumu “ Tanya Angga dengan sedikit berteriak.
Tapi sosok itu hanya diam, dan dia mendekat kearah mereka sambil memainkan samurai yang ia pegang
Dengan segera Julian menarik Rizky ke belakangnya, tanpa di sangka sosok itu berlari ke arah mereka dan “ BRUUAAK “ suara pintu di buka dengan paksa , ternyata Asiyah lah yang membuka paksa pintu itu.
Tanpa pikir panjang mereka langsung balik kanan dan lari membabi buta ke arah mobil disusul dengan Asiyah.
Saat sampai di mobil mereka masuk dan segera menstater mobil, tapi mobil tidak menyala sementara sosok itu berjalan keluar menuju mereka, Asiyah yang berada dalam mobil sendirian benar-benar ketakutan karna sosok itu mulai mendekat, sosok yang mempunyai banyak luka robek di tubuhnya dan bolong di bagian jantungnya.
Akhirnya sosok itu sampai di samping mobil Asiyah, dan menusukan katananya ke kaca mobil Asiyah, Asiyah sangat ketakutan karna sosok itu berada sangat dekat dengannya, hingga dengan mengumpulkan keberanian Angga, Rizky dan Ardi keluar mobil dan berusaha melawan sosok itu.
“ Kita harus menyelamatkan Asiyah “ Angga.
“ Iya kita harus menyelamatkannya “ Ardi.
“ Ayo kita selamatkan “ Julian.
“ Tidak dengan kamu Jul, kamu disini aja dan terus berusaha menghidupkan mesin mobil yang mati ini “ jawab Angga.
“ Ayo dah kita selamatkan Asiyah “ Rizky.
“ Berani Riz “ Tanya Julian.
“ Di antara berani sama engga, tapi karna tadi Asyiah sudah menyelamatkan kita, ya aku harus gantianlah nyelamatin Asiyah, apa lagi dia itu wanita “ jawab Rizky.
“ Yasudah ayo “ Angga.
Saat mereka keluar dari mobil, entah kenapa kaki mereka terasa berat, tapi dengan membaca ayat-ayat suci mereka berhasil menggerakan kaki mereka, dan dengan segera Angga menubruk sosok itu, lalu Rizky mengambil sebilah katana yang terjatuh karna Angga menubruk sosok itu.
Tiba-tiba sosok itu menghilang, dan mereka semua sangat senang karna sosok itu sudah hilang.
Tapi tidak dengan Asiyah dan Angga, Asiyah berteriak kepada Rizky untuk membuang katana itu.
Tapi semua terlambat, tiba-tiba katana itu bergerak sendiri, Rizky benar-benar tidak bisa mengendalikan katana itu, katana itu mulai menyerang Angga dan Ardi.
Rizky tetap berjuang untuk mengendalikan katana itu, namun usahanya gagal.
Ardi yang terjatuh pun jadi korban pertamanya, tangan Rizky mengayun dan ingin melukai Ardi.
Tapi Rizky tetap berusaha menahan tangannya dan berteriak pada Ardi. “ KABUUR DIII PERGILAH TANPA AKU “. “ tapi Riz “ Ardi ragu untuk meninggalkan Risky disini.
“ PERGILAH KALIAN SEMUA, BIAR AKU YANG MENANGANI INI, BILA BESOK AKU TIDAK KEMBALI, TOLONG KATAKAN PADA KEDUA ORANG TUA KU, BAHWA AKU SANGAT SAYANG MEREKA, DAN SAMPAIKAN JUGA KATA MAAF KU UNTUK MEREKA “ Jawab Rizky dengan berlinang air mata.
“ Maafkan aku Riz, nanti kami akan kembali lagi dengan membawa bantuan “ jawab Ardi yang langsung berlari meniggalkan Rizky.
Setelah makhluk itu menghilang mobil mereka sudah bisa di hidupkan kembali, ahkirnya mereka pergi tanpa Rizky.
Sebelum mereka pergi, mereka melihat kearah Rizky yang mulai di serang dengan katana itu, mereka yang ingin cepat dapat pertolongan langsung segera pergi.
Di saat itu Rizky terus berusaha menahan katana itu dan pada akhirnya Rizky kalah, dia tertusuk di bagian paha kanannya, tapi perjuangan Rizky belum berakhir, dia terus berusaha hingga dia kembali terkena luka robek di bagian tangan kirinya.
Hingga sosok itu muncul lagi dan katana itu sudah tidak bergerak, makhluk itu mengatakan sesuatu pada Rizky “ Pergiilah kau anak muda, jangan pernah kembali ketempat ini, kalau kau kembali lagi kau akan merasakan akibatnya “
Setelah itu Rizky pingsan, dan saat dia sadar dia berada di atas kuburan seseorang yang bernama “ Fayla “ yang meninggal pada tangga 5 Mei 1996, setelah dia sadar sedang berada di atas kuburan dia langsung berdiri dan pergi dari tempat itu, dia berjalan pincang karna memang kakinya terkena luka tusuk, tapi anehnya di kaki dan tanganya sudah ada perban yang menutupi lukanya “ siapa yang mengobati lukaku” ia berkata dalam hati.
Rizky berhasil menjauh dari tempat itu, setelah berjalan beberapa lama, dia melihat sebuah jalan beraspal, dan studio music itu lagi, dari situ dia sudah tau kearah mana dia harus pergi.
Setelah berjalan lama sekali dia melihat jalan raya, di situ ada seorang tukang ojek yang melihat kearah Rizky dengan heran, karna memang baju dan celana yang dikenakan Rizky kotor serta robek dan dia juga muncul dari arah Jl.Sugiman 16, jalan yang di anggap angker oleh penduduk sekitar.
“ Hey nak, darimana kamu “ Tanya tukang ojek.
“ Dari sana pak “ Rizky sambil menunjuk kearah jalan itu.
“ Kok baju sama celana kamu kotor dan robek, lalu kaki dan tanganmu luka “ Tanya tukang ojek itu.
“ Iii, itu pak tadi saya jatuh ke lumpur dan kaki dan tangan saya kena pecahan beling “ jawab Rizky.
“ Rumah kamu dimana, biar saya antarkan kamu kerumah “ tawar tukang ojek itu.
“ Rumah saya di perumahan Telaga Hijau pak, memang bapak mau mengantarkan saya kesana dan siapa nama bapak? “ Rizky.
“ Itu kan perumahan mewah, yasudah saya antarkan kamu kesana, saya kasihan melihat kondisi mu, ayo sini naik, nama saya Rahmat “ Pak Rahmat.
Tanpa pikir panjang Rizky langsung naik “ ternyata masih ada juga orang sebaik pak Rahmat “ guma Rizky.
Akhirnya mereka sampai dirumah Rizky, dan tak lupa Rizky membayar jasa pak Rahmat.
Walau pak Rahmat ikhlas mengantarkannya, tapi Rizky tetap ingin membayarnya.

Sepeginya pak Rahmat, Rizky masuk dan menuju kamar mandi, walau kaki dan tangannya masih sangat sakit bila terkena air, dia tetep memaksakan diri untuk mandi.
5 hari kemudian teman-temannya bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada Rizky selama semalaman, karna saat Julian, Ardi, Angga, dan Asiyah datang membawa bantuan, Rizky tidak di temukan di mana-mana, hingga jam 1 dini hari Rizky belum di temukan oleh warga setempat, bahkan polisi dan anjingnya pun tak dapat menemukannya.
Akhirnya Rizky bercerita panjang lebar kepada temannya, setelah slesai cerita semua temannya kaget mendengar cerita dari Rizky, setelah itu mereka memutuskan untuk tidak kembali lagi kesana, dan merahasiakan ini dari ku yang sudah koma selama 6 hari

Besoknya Ardi, Julian, Angga, Rizky, dan Asiyah menjengukku, saat mereka datang keluarlah dokter dari ruangan ku, dan berbicara pada ibu.
Setelah dokter pergi mereka berlima bertanya pada ibu tentang keadaanku, dan ibu mengatakan aku sudah lebih baik.
Hingga terdengar suara teriakan dari dalam ruangan yang tenyata itu aku yang sedang berteriak, sontak ibu masuk tapi tidak dengan teman-temanku.

Ternyata setelah berteriak aku tersadar dari tidur yan cukup panjang, teman-temanku yang di panggil ibu segera masuk dan melihat keadaan ku, dan mereka tetap menyembunyikan tentang kejadian itu, mereka hanya menceritakan kenapa aku bisa koma, mereka juga sengaja menyuruhku untuk istirahat karna di takutkan aku akan menanyakan keadaan mereka saat aku koma.
****

Setelah pulang dari RSJ, aku langsung beristirahat karna memang badan terasa sangat letih.
Pagi pun tiba, hari ini sekolahku libur karna ada rapat guru, kesempatan ini tidak di sia-siakan dan langsung bersiap-siap untuk menemui Hasan lagi dengan harapan dia akan memberi tau sebuah petunjuk tentang semua ini.
“ Siang sus, bisakah saya bertemu dengan pasien yang bernama Hasan Purnama “ Tanya ku pada suster.
Suster yang mendengar aku bertanya langsung menelfon seseorang untuk meminta izin, karna memang tak sembarang orang boleh ketemu dengan Hasan “ baiklah, kamu boleh bertemu dengan dia, tapi hanya 10 menit saja tidak lebih “ jawab suster, aku sangat senang karna masih bisa bertemu dengan dia “ ok sus “
Aku langsung pergi kekamar dimana Hasan berada, sampai didepan kamarnya entah kenapa tangan dan kakiku bergetar hebat.
Apalagi disaat aku menyentuh gagang pintu itu, jantung langsung berdegup kencang seperti ada hawa yang tidak mengizinkan masuk kesana, tapi aku tetap nekat ingin masuk.
Setelah masuk, aku sangat terkejut melihat Hasan sedang menyayat tangannya dengan katana.
Tanpa pikir panjang aku berlari dan mengambil katana itu dan bertanya darimana dia mendapatkan ini, “ darimana kamu mendapatkan ini San? “, tapi dia hanya diam seribu bahasa, berbagai pertanyaan sudah aku lontarkan padanya, tapi dia tetap diam tak menjawab pertanyaanku.
Pada akhirnya aku yang mulai kesal karna tak ada satu pertanyaanpun yang dia jawab.

Aku menagatakan padanya “ Hasan kamu akan segera mati, kamu sedang di incar oleh roh jahat, kamu harus mengatakan bagaimana caranya agar aku bisa menyelamatkanmu dan yang lainnya “
Di saat itu hasan Hanya tertawa dan mengatakan, “ haha, aku tidak peduli lagi bila aku harus mati, kau harus menyelamatkannya dengan caramu sendiri “
Tanpa terasa aku sudah 10 menit di tempat ini, susterpun segera menjemputku dan menyruhku keluar, di saat aku keluar aku melihat didepan hasan ada makhluk yang mengerikan, dan makhluk itu tersenyum sinis pada ku dan makhluk itu berkata “ giliranmu akan segera tiba Rivaaaan “
Aku sangat kaget mendengar itu, dan sempat bertanya pada suster yang tadi menjemputku, apakah dia mendengar suara yang memanggil namaku atau tidak, lalu susterpun menjawab tidak mendengar apa-apa.
Di perjalanan pulang aku sangat kesal karna tidak mendapatkan informasi apa-apa dari Hasan.
Setibanya dirumah aku pergi kekamar, dan kembali membuka kertas itu.
Alangkah terkejutnya saat melihat tulisan “ hidup ku terasa tidak berguna lagi, aku telah gagal dan membiarkan semua temanku pergi, aku seperti tak berguna, aku ingin ini segera berakhir di suatu ruangan yang dipenuhi oleh warna putih “

Aku bingung apa maksud tulisan ini, apa yang ingin di sampaikan kertas ini, semua ini membuat bingung hingga tanpa sadar aku tertidur.

Apa maksud dari tulisan yang ada di balik kertas itu.
Bersambung Part 3
Selengkapnya :
=> Kertas Kematian part 1 <Klik link untuk membaca>
=>
Kertas Kematian part 2 <Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 3
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 4
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 5
<Klik link untuk membaca>
=> Kertas Kematian part 6
<Klik link untuk membaca>

{ 18 comments } ┐(‾⌣‾")-σ Baca Selengkapnya Sob!